Kamis, 28 Februari 2019

Hingar bingar sang sunyi mulai menderu sambil sesekali menghujam
Paradoks manusia berjejalan di ambang blakim pertanda hidup
Para besi tua saling sapa:
Oi!

Randu gugur helai per helai
Menyaksikan aku dan kau bertemu di sudut gedung dengan mta setengah samar tertiup angin
[Aku yang hilang]

Dua sinar rembulan dengan sabit tentunya, melengkapimu malam itu
Nyiur mulai menyentuhku dengan hangat sembari menawarkan aksara yang kau racik sendiri
Rasa ingin berdusta pada diri bahwa aku sama sekali tidak memberi kebodohanku

Sapa matahari nyatanya tak bisa buatku terlelap, karena:
Sinar rembulanmu yang tak pernah redup dan selalu mengatakan bahwa ada harapan di ujung jalan ini
Aku mengangguk, kemudian mengerti

Lelaki Ujung Pandang, yang memang di ujung pandang:
Adakah kalimat lain yang semakna dengan kalimat "Aku cinta kau"?

-Jagad-
Comal, 27 Februari 2019
Kau terlalu rapat menutup mata kananmu dengan kaki kirimu
Coba buka
Coba buka perlahan
Coba buka perlahan kakimu itu
Maka kau akan melihatku
Berdiri di depanmu
Dengan sebilah pisau di tangan kananku

6 Februari 2019
Jika menurutmu bertemu denganku adalah sebuah kesalahan
Maka kau salah.
Kau tak bisa maknai pertemuan

Aku dihadirkan atas skenarioNya
begitu pula kau di hidupku
Aku harap, aku tak membias seperti cahayamu yang lain
Juga tak berarti aku berharap untuk abadi

10 Februari 2019 | 2.56

Selasa, 05 Februari 2019

tolong beri judul sajak ini

Sewon - Paralayang

Lebih baik kita diam sejenak untuk menghasilkan obrolan hangat, daripada kita terus bersentuhan namun tak bermakna,

kau bernyanyi tepat di belakang telingaku
aku mendengar suara hatimu yang sebenarnya terbelenggu oleh kosong dan hampa
aku memilih diam
aku cinta kau

Paralayang, 5 Februari 2019

Kepada Mata yang telah buatku jatuh :

Atas nama Perpisahan, ku persembahkan padamu sebuah Pertemuan
Lengkap dengan sebuah cinta, penderitaan, kesengsaran, dan jeratan batin yang luar biasa

Pintaku satu: semoga kau tidak binasa dalam angan dan ingatan

Kost Prima, 5 Februari 2019

Minggu, 24 September 2017

HAPPY ANNIVERSARY 2 TAHUN, KAHFI

Teruntuk : Muhammad Kahfi Fathurrizqi

Setiap waktu adalah candu.

Ya, aku mengenalmu jauh lebih lama dari teman sdmu, teman smpmu, teman smamu, bahkan teman kuliahmu. Aku mengenalmu jauh lebih tau dari yang mereka kenal. Aku tau, sungguh aku sangat tau tentangmu. Bagiku, kamu adalah candu terhebat di bumi ini. Kamu bukan sekedar kahfi yang mereka kenal. Lebih dari itu. Setiap detik bersamamu, adalah berharga bagiku. Dan terkadang, kamu adalah patah hati terbaikku (ala-ala awkarin).

Kamu adalah spoiler film terbaikku.

Seperti yang kamu ingat saat membaca kata "spoiler". Kita dekat karena film yang setiap hari kita tonton bersama menggunakan laptopmu di rumahku. Setiap malam. Aku ingat betul ketika kamu kaget dan tanganmu mendarat tepat di atas tanganku. Kamu menceritakan setiap detail film sampai benar-benar habis. Seseorang mengenalmu adalah laki-laki cuek. Namun setiap malam, di rumahku. Aku benar-benar mengenal sosokmu yang lain. Kamu menceritakan semuanya tentang film yang kita tonton tanpa terlewat sedikitpun. Aku ingat gesture tubuhmu ketika kamu sedang menceritakannya. Aku ingat semangatmu yang menggebu ketika menceritakannya. Aku ingat tolehan kepalamu dan sorot matamu yang tiba-tiba menatapku dengan penuh tanda tanya. "Hey, ada apa?" kamu tersenyum kecil, dan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Fi, andai kamu tau. Aku ingin mengulang masa itu. Masa pdkt yang absurd. Dan satu hal lagi yang aku ingat : kamu-memberiku-film-berjudul-the-dictator :D

Bagiku, kamu adalah the best partner in crime.

Mulai dari teman makan yang asik. Kamu ngga pernah pilah-pilih soal makanan (eits, salah. Tapi kita) kita ga pernah pilah-pilih makanan. But, our fav place is SS dan KFC. Kalo ada uang lebih, kamu pasti mengajak aku makan di 2 tempat favorit kita berdua. Atau, kalau sehabis nonton di bioskop, adalah wajib untuk makan di ke 2 tempat tersebut. "Dek, nanti sore makan di SS yuk?" ajakan yang tidak pernah aku tolak. Kamu juga teman berantem yang seru! Terkadang, setiap hal sepele bisa membuat kita menjadi rival. Contohnya, ketika di prambanan. Hasil fotoku selalu bagus, tapi ketika kamu yang moto... Hmm.. Itu membuatku menjadi sengit. Masalah sepele ketika kahfi tidak mau menaruh hpku di meja. Saat itulah perang dimulai. Huft. Terkadang, aku juga dongkol ketika kahfi lebih memilih game daripada harus menolongku. Sejujurnya, aku benci ketika harus bertengkar dengannya. Dan memikirkan, bagaimana caranya agar baikan. Aku juga benci ketika harus berkata yang sejujurnya mengenai perasaan ini. Ah. Kahfi. Andai kamu tau tentang hal ini. Maka aku tuliskan semuanya di sini. Dan menuntunmu untuk membacanya ke bawah. Kamu juga teman nyasar yang azique (biar gaul) tapi kadang selalu memarahiku jika salah jalan (karena aku yang pegang hp buat buka google maps) kamu juga teman traveling yang menyenangkan. Kemanapun kita pergi, kamu selalu membuat perjalanan menjadi mengasyikan. Aku suka ketika kamu melihat wajahku dari spion sembari meledekku. Dan hal yang paling aku kangen adalah ketika aku tidak memelukmu dari belakang, kamu menarik kedua tanganku (pertama tangan kiri, lalu tangan kanan) dan meletakannya di perutmu. Aku selalu ingin begitu. Aku juga senang ketika kamu memulai bicara terlebih dahulu. Dan aku ingat betul ketika kamu bilang "dek, kalo anak kita suaranya kaya aku gimana? Kan suaraku fals" kamu selalu membuatku bahagia. Dalam hati aku selalu meng-aamiin-kan yang terbaik untuk kita berdua kelak. Terima kasih, telah membuatku bahagia sejauh ini. Dan kamu, adalah orang yang selalu aku tunggu setiap harinya. Setiap jamnya. Setiap menitnya. Dan setiap detiknya :)

Hal yang membuat aku benci darimu

Nah, ini dia bagian yang paling aku tunggu-tunggu (gak deng). Aku mencintaimu tanpa benci. Tapi banyak tapinya :D aku tidak suka ketika kamu sudah mulai marah. Karena ketika kamu sudah marah, waktu seakan lebih lama. Aku benci ketika kamu mulai sibuk dengan duniamu, dan tidak ingat padaku. Kamu harus tau ini :). Aku benci ketika aku melihatmu tersenyum tetapi membiarkan aku terluka. Aku paling benci ketika kamu bilang "dek, hari ini aku nggak jadi kesitu" atau, aku benci ketika kamu ingkar janji. Janji apapun. Kamu janji padaku datang pukul 5. Tapi nyatanya kamu datang pukul 8 :) kamu harus tau betapa aku sangat benci ketika kamu ingkar janji. Aku juga tak suka ketika kamu mulai berbohong padaku. Itu mengingatkanku pada luka lama yang sempat aku pendam lalu ku muntahkan kembali. Tapi yang harus kamu ingat, hal yang paling aku benci : saat berpisah denganmu.

Yang spesial dari kamu

Kamu, yang selalu memarahiku ketika aku tidak sengaja menyakiti hewan. Yang selalu marah ketika melihatku berjalan di malioboro dan melintasi jalur untuk tuna netra. Yang selalu peduli walaupun semarah apapun. Tidak pernah meninggalkan aku sendirian di saat susah. Meminta maaf terlebih dahulu (kadang loh ya), selalu menyediakan bahu nya untuk aku menangis, selalu pinjemin duit kalo aku lagi bokek :(, yang sayang sama hewan, yang rasa iba nya besar, pokoknya, you are the best! Ngga ada yang kaya kamu. Ngga ada gantinya lagi. Ngga ada yang kalo marah kaya kamu. Kamu satu, dan kamu punyaku (alay). Tapi, setiap sudutmu, setiap detailmu, adalah spesial bagiku


Aku tidak bakat dalam hal menulis, aku tidak bakat dalam hal mencintaimu secara sempurna. Karena aku tau, tidak ada yang sempurna di dunia ini. 2 tahun aku bersamamu, melewati terjalnya hubungan ini, melewati pahit manisnya hubungan ini, melewati segala medan dalam hubungan ini. Aku ingin berkata padamu bahwa kamulah yang terbaik. Kamulah penyemangat hariku. Dan aku harap, kamu tidak membuat aku kecewa. Kamu tidak sering marah, dan ingat, kamu tidak melakukan kesalahan yang sama :) aku bertahan selama ini karena aku benar benar nyaman dan tidak ingin pergi. Aku ingin bersamamu, saat ini, dan seterusnya. Sampai kita mengukir cerita yang sama, sampai hari tua. Aku hanya ingin terus bersamamu. Terus. Terus. Dan terus.

Hei, Happy Anniversary 2 tahun untuk KITA.
Terima kasih sudah mengisi hatiku yang kosong dan penuh luka ini, terima kasih telah mengajarkanku apa arti sabar, terima kasih karena tidak pernah lelah untuk terus mengajariku, terima kasih untuk semuanya yang telah kamu berikan, terima kasih sudah memberi warna di hidupku selama 2 tahun ini, tanpamu, hidupku tidak akan ada cerita yang berarti :) terima kasih, karena selalu mengerti aku, terima kasih untuk selalu menjadi calum hood versi dirimu sendiri. Ah, rasanya waktu terlalu cepat untuk kita tumbuh, ya. Udah dulu deh, sampe di sinj dulu. Ngantuk soalnya.

Yogyakarta, 25 September 2017
Di tulis di kost putri kejora, dengan keadaan lampu mati dan lagi nonton film R.I.P.D di Global TV. Dengan suasana dingin-dingin asoy karena abis gerimis manjah.

Emmmmmmmmuuuuuuuaaaaacccchhhh!
Luph,

SABILLA BAHANA JAGAD❤


Jumat, 03 Maret 2017

Terima Kasih.

Hati orang, siapa yang tau? Walaupun terlihat 'baik-baik saja', namun apa benar begitu?
Dalam ketakutan ini aku mencoba untuk tetap bersamamu, merajut benang demi benang, agar bisa membuat pakaian. Jika ingin aku jujur tentang rasa ini, aku tak bisa berkata apapun selain 'sesak', yang tak kunjung lega. Berharap Sang Ilahi mendengarkan bait demi bait doa yang selalu aku lantunkan 5 waktu dalam sehari. Apakah itu cukup?
Benak ini tak lagi tenang. Benak ini tak lagi senang. Setelah kejadian pahit itu, aku ragu. Aku menjadi hilang kontrol dan buta akan semuanya. Semoga, kalian membaca ini. Kalian yang sudah menodai cinta kami. Aku ingin berpesan kepadamu, hai perempuan. Kamu tidak akan pernah tau bagaimana rasa sakit itu datang dan tak hilang hingga detik ini. BENCI! Memang sudah benci. Sebatas MAAF saja tidak membuat hatiku lega. Pertemuanmu denganku waktu itu di mini market pun tidak membuahkan hasil. Aku menjadi semakin sesak. Kini aku habiskan hanya untuk menangisimu. Jika waktu itu kamu punya hati, apakah kamu masih 'merespon'nya? Apakah kamu memikirkan apa yang aku pikirkan? Apakah kamu merasakan apa yang aku rasa waktu itu? Apakah kamu memikirkan 'perasaan' ku ini? HAH! Aku tak yakin jika wanita sepertimu mempunyai hati.
Menamparmu? Membalasmu? Tidak akan pernah aku melakukan hal bodoh seperti itu. Hal yang mungkin orang tuamu saja tidak pernah melakukannya kepadamu.
Bolehkah aku bertanya? Sudah berapa banyak wanita yang tersakiti oleh kelakuanmu?
Dan untukmu, wahai lelaki. Aku tau ini semua bukan sepenuhnya salahnya. Ini juga salahmu. Coba saja waktu itu kamu tidak mendengarkan kata sahabatmu tentang wanita itu. Aku tidak akan sehancur ini. Adakah sedikitpun kamu merasa 'tidak enak hati' padaku? Adakah rasa bersalah dihatimu? Ataukah aku yang tidak ada dihatimu?
Aku hanya berpesan untuk kalian berdua yang sudah menodai cinta kami. Karma akan datang menjemput kalian. Entah hari ini, besok atau seterusnya. Aku tidak perlu bersusah payah menyusun rencana balas dendam untuk kalian. Biar waktu yang merencanakan.
Aku hanya ingin mengucapkan TERIMA KASIH! Melalui cara ini aku mengerti bagaimana cara menghargai perasaan orang lain dan cara untuk menjadi dewasa. Walaupun mungkin rasa sakit ini tidak kunjung usai.